Profil Desa Sidengok
Ketahui informasi secara rinci Desa Sidengok mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Sidengok, Pejawaran, Banjarnegara. Temukan potensi agraris sebagai lumbung kentang Dieng dan peran vitalnya dalam menyokong ketahanan energi geothermal nasional melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).
-
Pusat Energi Geothermal
Menjadi lokasi vital bagi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Dieng yang dioperasikan oleh PT Geo Dipa Energi, menempatkan desa ini sebagai salah satu penopang utama energi terbarukan di Indonesia.
-
Lumbung Kentang Dataran Tinggi
Berada di kawasan subur Dataran Tinggi Dieng, Desa Sidengok merupakan salah satu produsen kentang berkualitas tinggi yang memasok kebutuhan regional dan nasional.
-
Sinergi Agraris dan Industri
Menampilkan model pengembangan wilayah yang unik di mana sektor pertanian tradisional bersanding secara langsung dengan industri energi modern, menciptakan dinamika ekonomi dan sosial yang khas.

Desa Sidengok, yang terletak di Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah dengan karakteristik ganda yang unik. Berada di lereng kawasan Dataran Tinggi Dieng, desa ini tidak hanya dikenal sebagai salah satu sentra utama penghasil kentang berkualitas, tetapi juga sebagai rumah bagi infrastruktur energi vital nasional, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB). Kombinasi antara kekayaan agraria dan potensi energi modern menjadikan Sidengok sebagai desa strategis dengan dinamika ekonomi dan sosial yang menarik untuk dikaji lebih dalam.
Lokasi Geografis dan Kondisi Alam
Secara geografis, Desa Sidengok berada di kawasan pegunungan yang menjadi bagian dari kompleks Dataran Tinggi Dieng. Lokasinya berada di ketinggian rata-rata 1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl), membuat wilayah ini dianugerahi hawa sejuk dengan suhu rata-rata harian yang berkisar antara 12 hingga 20 derajat Celsius. Kondisi alam ini sangat mendukung aktivitas pertanian hortikultura, terutama tanaman yang membutuhkan suhu dingin untuk tumbuh optimal.
Batas Wilayah Desa Sidengok yaitu:
- Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Karangtengah
- Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Beji
- Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Dieng Kulon (Kabupaten Wonosobo)
- Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Semangkung
Topografi wilayahnya didominasi oleh perbukitan dengan kontur tanah yang subur, hasil dari aktivitas vulkanik purba di kawasan Dieng. Tanah yang gembur dan kaya akan unsur hara menjadi modal utama bagi masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Namun kondisi geologis ini juga membawa tantangan tersendiri. Wilayah ini termasuk dalam zona rawan bencana gerakan tanah atau longsor, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi, yang menuntut kewaspadaan dan mitigasi bencana yang berkelanjutan.
Demografi dan Tata Pemerintahan
Berdasarkan data dari publikasi "Kecamatan Pejawaran dalam Angka 2024" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, Desa Sidengok memiliki luas wilayah sekitar 7,16 kilometer persegi (7,16 km2). Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Desa Sidengok tercatat sebanyak 4.577 jiwa. Dari data tersebut, dapat dihitung kepadatan penduduknya mencapai sekitar 639 jiwa per kilometer persegi (639/km2), menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah desa di kawasan pegunungan.
Struktur pemerintahan desa berjalan di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dibantu oleh perangkat desa. Secara administratif, Desa Sidengok terbagi menjadi beberapa dusun, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) yang menjadi basis pelayanan publik dan koordinasi kemasyarakatan. Pemerintah desa memegang peranan krusial dalam mengelola potensi wilayah, mulai dari sektor pertanian hingga menjembatani hubungan antara masyarakat dengan perusahaan energi yang beroperasi di wilayahnya.
Perekonomian Desa: Nadi dari Pertanian dan Energi
Perekonomian Desa Sidengok ditopang oleh dua pilar utama yang kontras namun berjalan beriringan: pertanian subsisten dan industri energi modern. Sinergi antara keduanya membentuk struktur ekonomi yang khas bagi desa ini.
Sektor pertanian, tanpa diragukan lagi, ialah tulang punggung utama kehidupan mayoritas warga. Komoditas unggulan yang menjadi ikon Desa Sidengok adalah kentang. Lahan perbukitan yang terhampar luas diubah menjadi ladang-ladang kentang yang produktif, menjadikannya salah satu lumbung kentang terpenting di Kabupaten Banjarnegara. Selain kentang, petani lokal juga membudidayakan sayuran dataran tinggi lainnya seperti kubis (kol), wortel, dan cabai. Rantai pasok hasil pertanian ini sudah terhubung dengan pasar-pasar induk di berbagai kota besar di Jawa Tengah maupun nasional. Meski demikian, para petani seringkali dihadapkan pada tantangan fluktuasi harga komoditas dan serangan hama yang dapat mempengaruhi tingkat pendapatan mereka.
Di sisi lain, Desa Sidengok menjadi lokasi strategis bagi keberadaan PLTPB Dieng Unit 1 yang dikelola oleh PT Geo Dipa Energi (Persero), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang energi panas bumi. Keberadaan sumur-sumur produksi dan pembangkit listrik yang mengekstraksi uap dari perut bumi menjadi pemandangan yang menyatu dengan lanskap pertanian. PLTPB ini tidak hanya berkontribusi dalam memasok listrik untuk sistem Jawa-Bali, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung dan tidak langsung bagi desa. Kehadiran proyek energi ini membuka peluang kerja bagi sebagian warga lokal dan memunculkan program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar.
Potensi Tersembunyi: Agrowisata dan Pengembangan Lanjutan
Di luar dua pilar utama tersebut, Desa Sidengok menyimpan potensi besar di sektor agrowisata. Pemandangan alam perbukitan yang hijau dengan hamparan ladang sayur yang tertata rapi menawarkan daya tarik visual yang kuat. Pengunjung dapat merasakan pengalaman unik memetik sayuran langsung dari ladangnya, mempelajari proses budidaya kentang Dieng, serta menikmati udara segar khas pegunungan.
Pengembangan agrowisata ini dapat menjadi sumber pendapatan alternatif yang menjanjikan bagi masyarakat. Dengan memadukan keindahan alam, kekayaan agrikultur, dan keunikan industri geothermal, Sidengok berpotensi dikembangkan menjadi desa wisata edukasi. Namun, pengembangan potensi ini masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait kesiapan infrastruktur penunjang seperti akses jalan yang lebih representatif, akomodasi (homestay), serta promosi yang terstruktur. Perbaikan akses jalan, seperti yang telah dilakukan untuk menghubungkan Desa Sidengok dengan Desa Beji, menjadi langkah awal yang positif untuk membuka isolasi dan meningkatkan konektivitas.
Infrastruktur dan Kehidupan Sosial
Infrastruktur dasar di Desa Sidengok terus mengalami perkembangan. Akses jalan utama yang menghubungkan desa ini dengan pusat kecamatan dan jalur provinsi menjadi urat nadi pergerakan barang dan orang. Namun, beberapa titik jalan desa, terutama yang menuju ke area-area ladang, masih memerlukan perhatian lebih untuk menunjang aktivitas pertanian dan mobilitas warga. Dalam beberapa kejadian, kondisi jalan yang curam dan sempit menjadi tantangan, seperti insiden truk pengangkut pupuk yang terguling.
Di bidang pendidikan, fasilitas seperti Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah tersedia untuk melayani kebutuhan pendidikan dasar warga. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, siswa biasanya melanjutkan ke sekolah yang berada di pusat kecamatan atau kota kabupaten. Fasilitas kesehatan seperti Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) dan Posyandu juga aktif memberikan layanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak.
Kehidupan sosial masyarakat Sidengok sangat erat dengan ritme alam dan aktivitas pertanian. Namun, keberadaan industri energi juga membawa dinamika tersendiri. Hubungan antara masyarakat dengan PT Geo Dipa Energi menjadi salah satu aspek sosial yang penting. Di satu sisi, ada manfaat ekonomi dan program pengembangan masyarakat. Di sisi lain, isu-isu terkait dampak lingkungan dan sosial dari operasi geothermal menjadi perhatian warga, menuntut dialog dan transparansi yang berkelanjutan antara perusahaan dan masyarakat.
Tantangan dan Visi ke Depan
Sebagai sebuah wilayah yang terus berkembang, Desa Sidengok dihadapkan pada beberapa tantangan strategis. Di sektor pertanian, stabilitas harga jual kentang dan manajemen pascapanen menjadi pekerjaan rumah yang harus diatasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Dari perspektif lingkungan, mitigasi risiko bencana longsor dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan menjadi isu krusial untuk menjamin keamanan dan keberlangsungan hidup warga.
Tantangan lainnya ialah memastikan bahwa kehadiran industri energi geothermal dapat memberikan manfaat maksimal yang berkeadilan bagi masyarakat lokal, seraya meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Harmonisasi antara kepentingan ekonomi dari sektor energi dan keberlanjutan sektor pertanian serta kelestarian lingkungan merupakan kunci visi pembangunan Desa Sidengok ke depan.
Dengan segala potensinya, Desa Sidengok merupakan representasi nyata dari desa Indonesia yang dinamis. Sebuah desa yang kakinya berpijak kuat pada tradisi agraris, namun tangannya turut menggapai masa depan melalui energi modern. Visi ke depan bagi Sidengok ialah menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan, dengan mengoptimalkan sinergi unik antara kekayaan alam di atas dan di bawah permukaan tanahnya.